Senin, 23 Maret 2015

PERENCANAAN TRANSPORTASI I

Perencanaan Transportasi:
Suatu usaha untuk memprediksikan proses perpindahan manusia, barang dan jasa dari satu tempat ke tempat lain pada masa mendatang berdasarkan data perpindahan yang ada sebelumnya (dengan membuat suatu model).

Tujuan perencanaan transportasi yaitu memperkirakan jumlah serta lokasi kebutuhan transportasi (missal: jumlah pergerakan dengan kendaraan umum/pribadi) pada masa mendatang, yang digunakan untuk kepentingan kebijakan investasi perencanaan transportasi.

KOMPONEN SISTEM TRANSPORTASI 
Transport demand (tata guna lahan atau sistem kegiatan):
Berkaitan dengan sebidang tanah/lahan yang digunakan untuk suatu kegiatan, misal: untuk perumahan, perindustrian dan lain-lain, dan bagaimana intensitas kegiatan yang terjadi di sebidang tanah atau lahan tersebut.
    Transport supply (sarana dan prasarana transportasi atau sistem         jaringan):
Merupakan penghubung fisik antara tata guna lahan satu dengan yang lain. Yang termasuk dalam transport supply adalah: jaringan jalan, rute angkutan kota, fasilitas pejalan kaki, serta karakteristik operasional moda.
    Traffic (lalu lintas atau sistem pergerakan):
   Merupakan hasil interaksi antara transport demand dengan transport supply.
KONSEP PERGERAKAN ASAL TUJUAN DAN LAND-USE
Pergerakan/trip (orang, barang atau jasa) terjadi dalam rangka pemenuhan kebutuhan seseorang terhadap sesuatu hal. Dengan kata lain, trip terjadi karena manusia melakukan aktivitas tertentu dari satu tempat ke tempat lain, pergerakan dapat terjadi jika kedua tempat tersebut terhubung.
Konsep pergerakan dikelompokkan berdasarkan pada:
1.    Ciri pergerakan non-spasial (tanpa batas ruang)
a.  Mengapa pergerakan terjadi? Apa sebabnya?
Dapat dikelompokkan berdasar maksud pergerakan, misal: ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, rekreasi.
Rata-rata pergerakan dibuat berbasis rumah tinggal (berawal dan berakhir) sehingga disebut HOME BASE TRIP
b.  Kapan pergerakan dibuat? Hari apa? Jam berapa?
Ciri ini dapat dihubungkan dengan maksud pergerakan dilakukan (misal untuk alasan ke kantor, Solo rata-rata masuk kantor sekitar jam 8, sehingga banyak pergerakan terjadi sekitar jam 8).
Ciri ini menghasilkan pola pergerakan dengan variasi harian, mingguan, tahunan.
c.  Dengan apa pergerakan dilakukan? Apa modanya? Apakah kendaraan pribadi? Apakah kendaraan umum?
2.    Ciri pergerakan spasial (dengan batas ruang)
a.  Pola guna lahan
b.  Pola pergerakan orang
Pola perjalanan orang terkait dengan pola tata guna lahan berupa pemukiman, perindustrian, perkantoran.
c.  Pola pergerakan barang
Pola perjalanan barang dipengaruhi oleh aktivitas produksi dan konsumsi serta pola rantai distribusi yang menghubungkan pusat produksi ke pasar
Sasaran transportasi yang diharapkan, yang tertulis secara lengkap dalam SISTRANAS 2005 adalah:

§  Aspek keselamatan
§  Aksesibilitas
§  Keterpaduan
§  Kapasitas
§  Teratur
§  Lancar dan cepat
§  Kemudahan
§  Tepat waktu
§  Nyaman
§  Tarif terjangkau
§  Tertib
§  Aman
§  Polusi rendah, Efisien

INTERAKSI LAND-USE DENGAN TRANSPORT SUPPLY
Interaksi yang terjadi antara land-use dengan transport supply yang berupa arus lalu lintas (traffic flow) dinyatakan dalam beberapa tahapan yang dilakukan secara berurutan, yaitu:
Aksesibilitas dan mobilitas
§  Aksesibilitas adalah suatu konsep yang menggabungkan land-use secara geografis dengan sistem transportasi, yang merupakan suatu ukuran untuk mencapai suatu tempat dengan mudah. Atau dapat dikatakan kemudahan suatu tempat untuk dicapai.
§  Mobilitas adalah kemudahan seseorang untuk bergerak. Kebijakan yang dilakukan dalam transport supply dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pembangunan.
§  Misal: pembangunan jaringan jalan akan membuka suatu wilayah yang terpencil sehingga wilayah tersebut mudah untuk dicapai atau orang mudah untuk menuju ke tempat tersebut. Daerah mudah dicapai maka pembangunan di wilayah tersebut dapat terjadi. Mudah mengandung makna: jarak lebih pendek, waktu tempuh menjadi lebih sedikit, biaya lebih murah (dengan kata lain, cepat lancar, murah)
Bangkitan lalu lintas
    Untuk mengetahui bagaimana perjalanan dapat dibangkitkan dari suatu guna lahan atau dapat tertarik ke suatu guna lahan.
Sebaran lalu lintas
Untuk mengetahui bagaimana perjalanan tersebut disebarkan secara geografis di dalam daerah kajian/studi.

KONSEP DASAR DLM PERENCANAAN TRANSPORTASI
Konsep dasar ini merupakan konsep untuk merencanakan transportasi, baik untuk daerah yang masih baru dibuka lahannya, ataupun untuk evaluasi kondisi transportasi yang sudah ada. Konsep ini sering disebut dengan istilah Teknik Prediksi Permintaan Transportasi yang terdiri atas 4 tahap (four stage model):
1.  Bangkitan perjalanan (trip generation)
2.  Distribusi perjalanan (trip distribution)
3.  Pemilihan moda/jenis kendaraan (modal split)
4.  Pemilihan rute (route choice atau traffic assignment)
Trip Generation
Merepresentasikan jumlah orang yang dibangkitkan dari suatu daerah atau zona, ataupun ditarik ke suatu zona akibat kegiatan yang ada di zona tersebut.
Bangkitan perjalanan terdiri dari dua unsur pembentuk dengan mendasarkan pada asal-tujuannya, yaitu: trip production (bangkitan) dan trip attraction (tarikan).
Setiap zona mempunyai bangkitan dan tarikan yang nilainya dipengaruhi oleh tipe dan intensitas land-use. Tapi nilainya tidak selalu sama dan terjadinya tidak selalu bersamaan.Tahap ini hanya menghasilkan jumlah bangkitan (Oi) dan tarikan (Dd) saja, tidak diketahui dari mana dan kemana pergerakannya.

TRIP DISTRIBUTION
Menyatakan pembagian atau distribusi perjalanan antar zona atau daerah. Model ini sudah menyatakan bentuk matrik asal tujuan.
MODA SPLIT
Menyatakan penggunaan kendaraan pada suatu daerah asal tujuan perjalanan tertentu, apakah kendaraan pribadi atau kendaraan umum.
Faktor yang mempengaruhi pemilihan moda yaitu:
§  Karakter perjalanan yang dibuat (misal: jarak, waktu dan tujuan)
§  Karakter orang yang melakukan perjalanan (kepemilikan kendaraan pribadi, dan pendapatan).
§  Karakteristik sistem transportasinya (waktu tempuh, biaya, waktu tunggu, frekuensi, dan kenyamanan).
Dalam masalah pemilihan moda ada dua kelompok konsumen jasa angkutan, yaitu paksawan/captive dan pilihwan/choice.
Rute Choice
Menunjukkan pola arus lalu lintas sebagai akumulasi pemilihan rute dari traveler, yang menghasilkan jumlah arus yang berbeda tiap rute.
Dasar pemilihan suatu rute dilandaskan pada  persepsi bahwa traveller akan memilih rute yang meminimumkan biaya perjalanannya (general cost).
MODEL DALAM TRANSPORT SYSTEM
1.  Model Matematis
Misal model yang menyatakan jumlah perjalanan (Y) yang dibangkitkan dari zona i dengan berdasarkan jumlah penduduk (X).
Y = 89,5 + 5,89X 
2.  Model Grafis 
Model grafis digunakan karena transportasi yang merupakan pergerakan dari zona asal ke zona tujuan mempunyai bentuk 3 demensi, sehingga untuk memudahkan memahami dan agar lebih komunikatif perlu disajikan dalam bentuk 2 demensi. Representasi suatu kegiatan (land-use), biasanya dikaitkan dengan penetapan batas-batas wilayahnya.
a.   Batas wilayah studi (cordon line), merupakan garis yang membatasi daerah studi, atau daerah inti permasalahan pokok. Daerah studi merupakan daerah yang punya kontribusi yang besar terhadap pergerakan yang terjadi dalam wilayah studi (internal area), dan pergerakan di luar area kontribusinya kecil.
b.  Screen line, merupakan garis batas yang digunakan utk meletakkan titik-titik kontrol dalam mengecek hasil trip assignment.
Garis ini biasanya membagi daerah studi menjadi 2 bagian yang hampir sama, dapat berupa batas-batas alam seperti sungai ataupun yang bukan alam, seperti jalur rel.
c.   Wilayah studi dibagi dalam beberapa wilayah kecil yang disebut zona, yaitu bidang tanah yang punya keseragaman guna lahan atau punya kegiatan yang sama. Pergerakan pada suatu zona, biasanya diwakili oleh pergerakan dari pusat zona (zone centroid) tersebut, yaitu daerah yang dianggap sebagai titik awal/akhir pergerakan zona tersebut.

 

1 komentar: